PUISI (title : insomnia)
i n s o m n i a
kala senja menyambut,
air itu turun sahut-menyahut,
tak henti hentinya hingga gulita terpaut,
disertai seorang Aku yang sedang larut,
pukul lima sore,
hingga pukul tiga dini hari,
gundah gulana,
aku tak mampu juga memejamkan mata,
detik jarum jam tak sengaja melintasi pendengaranku,
pun cahaya dibalik kerai jendela tak sengaja melintasi penglihatanku,
aku kalut,
pikiranku semrawut,
rembulan kian meredup,
menyisakan daun kering yang tertiup,
mataku sayup,
hatiku berdegup[tak karuan],
namun, setelah ku pikir lagi
ku sudahi saja puisi ini
karena malam ingin sekali menyambut pagi,
dengan ucapan yang hanya Ia ketahui.
Komentar
Posting Komentar